Latar belakang sebelum menjadi Jamrud, formasi awal
Jamrock terdiri dari 'Azis' Mangasi Siagian (gitar), 'Ricky' Teddy (bass), Agus
(drum), dan Oppi (vokal), selain mereka, Budhy Haryono pentolan Gigi Band juga
pernah menjadi anggota band ini. Grup ini beberapa kali mengalami pergantian personel,
Budhy Haryono, mantan pemain drum GIGI juga pernah bergabung dengan Jamrock.
Dengan formasi ini Jamrud merilis album terbaru bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009. Jamrud berencana akan merilis sebuah album kompilasi sebelum melakukan Tour pada akhir tahun 2009.
"Alhmdulilah saya dipinang lagi, saya kembali ke Jamrud. Semoga Jamrud bisa eksis ngerock lagi, fans menjadi alasan saya kembali lagi ke Jamrud," ujar Krisyanto kepada VIVAnews, Sabtu 18 Maret 2012.
Diakui produser jamrud, Log Zelebhour, Krisyanto sudah melekat di hati fans dan bisa mengangkat lagi pamor band ini. Sebelumnya, sudah hampir lima tahun Krisyanto bersolo karir, dan Jamrud telah mendapatkan vokalis baru. Namun, keduanya hampir tidak mengalami kemajuan, hilang greget.
"Jamrud dengan Krisyanto jika dipisahkan, dua-duanya pincang. Krisyanto bersolo, akan jadi superstar yang tidak jelas. Jamrud tanpa Krisyanto akan bingung cari penggantinya. Jamrud perlu Krisyanto dan Krisyanto perlu Jamrud, jangan dipisahkan," kata Log.
Krisyanto mengatakan, bergabungnya kembali dia di Jamrud setelah diminta oleh Log, selepas rampungnya album Solonya tahun lalu. "Rindu crowd di stadion itu yang saya tidak bisa lupa. Berbeda sekali antara manggung dengan Jamrud dan solo," kata Krisyanto.
Read rest of entry
Formasi Jamrock akhirnya terbentuk menjadi yang
populer dikenal oleh penggemarnya tahun '90-an yaitu Azis (gitar), Ricky Teddy
(bass), Krisyanto (vokal), 'Fitrah' Alamsyah (gitar), dan 'Sandy' Handoko
(drum).
Proses menjadi Jamrud
Jamrock menjadi grup musik yang mengusung musik cadas
yang disegani di seputar daerah Bandung. Saat itu mereka kebanyakan menampilkan
lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama.
Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto dan
Sandy Handoko (drum) bergabung dengan Jamrock. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat
sebagai Vokalis Rock Terbaik versi festival rock se-Bandung.
Puas mengusung lagu-lagu milik orang lain, tahun
1995, Azis, Ricky, Krisyanto, dan Sandy mulai menulis materi lagu mereka
sendiri dan merekam demo mereka. Mereka menawarkan demo tersebut ke label
rekaman Log Zhelebour (biasa disebut 'Log') yang memberi sambutan hangat.
Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan
bergabung dengan label rekaman milik Log, yaitu Logiss Records. Dengan masuknya
mereka ke dalam label rekaman milik Log, nama Jamrock diubah menjadi Jamrud.
Kesuksesan
Jamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di
bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut. Penjualan album
perdana Jamrud, Nekad (1995), meraih angka penjualan sebanyak lebih dari 100 ribu
keping dalam waktu singkat. Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua
mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 200 ribu keping.
Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga
mereka merilis Terima Kasih (1999).
Album tersebut sangat populer di kalangan
generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu "Berakit-rakit"
dan "Terima Kasih", sehingga terjual hingga menyentuh angka 750 ribu
keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di
Indonesia saat itu.
Puncak kesuksesan komersial Jamrud adalah album
Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping di
Indonesia dengan populernya singel "Surti-Tejo" dan "Pelangi di
Matamu" di Indonesia.
Kemunduran
Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah
kejadian yang tak terduga. Pada tahun 1999 Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah
meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Berita kematian mereka menggemparkan
industri musik Indonesia pada masa tersebut.
Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh
Suherman 'Herman' Husin. Setelah Jamrud merilis empat buah album studio, pada
tahun 2007 Krisyanto mengundurkan diri dari Jamrud dengan alasan sudah jenuh
dan lelah dengan aktivitas bermusiknya di grup musik tersebut. Krisyanto kemudian
merilis album solo pertamanya berjudul Mimpi (2009).
22 Maret 2011, gitaris Azis MS mengungkapkan kepada
Rolling Stone Indonesia bahwa hengkangnya Krisyanto antara lain disebabkan oleh
keputusasaannya lantaran penjualan album Jamrud yang merosot, bukan karena
kejenuhan.
"Kalau setelah keluar terus dia tidak
beraktivitas di musik lagi, seperti yang dia katakan, itu memang berarti dia
ingin break di dunia musik. Tapi kalau ini, sekian bulan langsung mengeluarkan
album, berarti mau mencari income yang lebih. Cuma yang jelas kalau satu
anggota band keluar dan dia membentuk lagi, berarti ada ketidakpuasan di band
sebelumnya. Itu saja," kata Azis.
"Padahal pada saat itu aku berpikir, tinggal
tunggu saja. Sambil kami juga, istilahnya, break-lah, istirahat selama dua
sampai tiga tahun, karena kami juga sudah tur setiap tahunnya ke ratusan kota. Istilahnya
kami juga bagi-bagi rezekilah ke band lain. Kan nggak ada salahnya. Sambil
menunggu toh nggak akan sampai kelaparan. Hanya saja mungkin pemikiran dia
berbeda. Makanya mungkin dia ingin mendulang emas lebih banyak," lanjut
Azis.
Formasi Baru
Setelah keluarnya Krisyanto, Jamrud langsung bergerak
merekrut personel baru. Tiga personel baru ditambah ke dalam band mereka. Mereka
adalah Jaja Donald Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Mochamad
'Irwan' (Gitar 2) dan 'Danny' Rachman (drum) yang menggantikan Suherman. Dengan formasi ini Jamrud merilis album terbaru bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009. Jamrud berencana akan merilis sebuah album kompilasi sebelum melakukan Tour pada akhir tahun 2009.
Konsep Baru Album Jamrud
JAMRUD sudah bertekad mengubah image agar Jamers
tidak lagi membandingkan Jamrud era Krisyanto dengan era Jamrud yang sekarang, perubahan
memang sangat mencolok dari konsep musik atau lagunya dan logo Jamrud pun lebih
metal.
Log memberi judul Album Bumi & Langit (istilah
album era lama & baru seperti bumi dan langit) ditambah Menangis karena
pasti ada yang bersedih terutama pecinta Jamrud fanatik (Jamrud era Kris). Jamrud berubah secara keseluruhan dengan risiko
ditinggalkan Jamers lama atau bahkan meraih tambahan dukungan Jamers baru yang
masih muda dan juga yang lama karena perubahan konsep musiknya.
Yang jelas album barunya yang akan dirilis 19 Maret
2011 secara musikalitas jauh lebih bagus dari album lamanya tapi apakah Jamers
sudah siap menghadapi perubahan itu? tapi menurut analisis Log Zhelebour
sebagai executive producer, bahwa Jamrud sudah mencapai titik puncak karier
sebagai group band rock paling sukses sejak tahun 1996 sampai dengan 2006 sehingga
sudah tidak ada lagi yang ingin dicapai atau dikejar lagi.
Dengan berubah secara total maka Jamrud jadi punya
tantangan baru yang harus dihadapi, baik dari hasil karyanya maupun menghadapi tuntutan
pasar anak muda sekarang yang menginginkan Jamrud tidak sekadar jualan lirik
yang bagus tapi juga secara musikalitas harus lebih bagus lagi.
Memilik penjualan album Jamrud memang paling
fenomenal di antara group rock lainnya dan Jamrud sudah melakukan tour show
besar-besaran di seratus kota lebih dengan nilai kontrak show 100-150 juta per
show (hanya fee). Kalau mau melanjutkan formasi lamanya pun tidak akan bisa
bertahan karena orang sudah jenuh melihat performance Jamrud karena sudah
beberapa kali melakukan tour show sejak tahun 1999 s.d. 2006.
Sedangkan Azis M. S. dan Ricky Teddy tetap ingin
bertahan di Jamrud dengan merekrut musisi muda seperti Danny pada drum, Irwan
di gitar, Donal pada vokal dan merilis album adaptasi Jamrud New Performance dan
Best of the Best. Bahkan untuk mendukung perubahan musik Jamrud yang lebih
ganas dan penuh energi pada album barunya merekrut Iwan Vox sebagai vokalis
pendamping Donal. Pada April 2011 Iwan Vox mengundurkan diri dari Jamrud.
Bergabung Kembali
Pada September 2011, Krisyanto menyatakan secara
resmi kembali ke Jamrud mulai bulan Oktober 2011. Kehadiran Krisyanto ditandai
dengan perubahan pada album terbaru mereka yang berjudul Bumi dan Langit Menangis
dirilis kembali dengan judul baru ENERGI + DARI BUMI DAN LANGIT.
Vokalis bersuara parau, Krisyanto, kembali bergabung dengan band yang
membesarkan namanya, Jamrud, Oktober silam. Di Jakarta, Krisyanto
mengatakan bahwa para penggemarnya adalah salah satu alasan dia kembali
ke band yang berdiri sejak 1989 tersebut."Alhmdulilah saya dipinang lagi, saya kembali ke Jamrud. Semoga Jamrud bisa eksis ngerock lagi, fans menjadi alasan saya kembali lagi ke Jamrud," ujar Krisyanto kepada VIVAnews, Sabtu 18 Maret 2012.
Diakui produser jamrud, Log Zelebhour, Krisyanto sudah melekat di hati fans dan bisa mengangkat lagi pamor band ini. Sebelumnya, sudah hampir lima tahun Krisyanto bersolo karir, dan Jamrud telah mendapatkan vokalis baru. Namun, keduanya hampir tidak mengalami kemajuan, hilang greget.
"Jamrud dengan Krisyanto jika dipisahkan, dua-duanya pincang. Krisyanto bersolo, akan jadi superstar yang tidak jelas. Jamrud tanpa Krisyanto akan bingung cari penggantinya. Jamrud perlu Krisyanto dan Krisyanto perlu Jamrud, jangan dipisahkan," kata Log.
Krisyanto mengatakan, bergabungnya kembali dia di Jamrud setelah diminta oleh Log, selepas rampungnya album Solonya tahun lalu. "Rindu crowd di stadion itu yang saya tidak bisa lupa. Berbeda sekali antara manggung dengan Jamrud dan solo," kata Krisyanto.
Dalam album ini ada satu lagu tambahan berjudul
"Ciiaat". Beberapa lagu andalan dalam album ini juga dibuat ulang
video klipnya seperti lagu "Sik Sik Sibatumanikkam" dan "Cerita
Usang".
Formasi dan Personel
Aziz
Mangasi Siagian (gitar, 1989 - sekarang)
Ricky Teddy
(bass, 1989 - sekarang)
Danny
Rachman (drum, 2008 - sekarang)
Mochamad
Irwan (gitar, 2008 - sekarang)
Krisyanto
(vokal,1995 - 2007 sempat mengundurkan diri kemudian bergabung lagi 2011 -
sekarang)
Mantan Personel
Oppi (vokal,
Jamrock, 1989 - 1995)
Agus (drum,
Jamrock, 1989)
Budhy
Haryono (drum, Jamrock, 1989)
Deni Barnas
(Drum, 1989-1990)
Fitrah
Alamsyah (gitar, 1989 - 1999, meninggal)
Sandy
Handoko (drum, 1990 - 1999, meninggal)
Suherman
Husin (drum, 1999 - 2008)
Iwan Vox
(vokal, 2011)
Donal
(vocal + scream, 2008 - 2011)